Tampak kelompok nelayan Desa Uwedikan dan Lambangan mengikuti kegiatan pelatihan kemanan pangan di Hotel Swiss Belinn, Luwuk, 28 September 2022. Foto: Dokumentasi JAPESDA
Japesda-Kelompok nelayan Desa Uwedikan dan Lambangan mengikuti Pelatihan keamanan pangan di Hotel Swiss Belinn, Luwuk, Kabupaten Banggai, Rabu (28/09/22). Dalam pelatihan keamanan pangan yang diselenggarakan Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA) kelompok nelayan dibekali pengetahuan dalam meningkatkan kualitas produk olahan hasil kelautan.
Beragam produk yang dihasilkan Kelompok Usaha Konservasi (Kompak) dari Desa Uwedikan diantaranya: abon ikan, ikan asin, kerupuk ikan dan kerupuk gurita. Sedangkan kelompok nelayan ingin maju dari Desa Lambangan memiliki produk sambal ikan dan bakso ikan.
Kepala Sub Koordinator Kefarmasian, Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Inneke Norawaty Soleman menjelaskan, untuk membuat produk olahan yang akan dipasarkan secara luas harus melalui proses yang higienis. Tentunya harus bebas dari bakteri dan penyebab penyakit bagi konsumen.
“Secara umum keamanan pangan itu untuk membuat olahan itu aman. Artinya mencegah produk pangan dari cemaran,” Kata Inneke Norawaty Soleman yang akrab disapa Nora.
Nora menuturkan bahwa yang perlu diwaspadai dalam membuat produk yang aman itu harus menghindari cemaran. Maksud dari cemaran itu adalah cemaran biologis, cemaran kimia dan yang terakhir cemaran fisika.
“Ketiga cemaran tersebut mampu merugikan atau membahayakan kesehatan tubuh manusia,” kata Nora yang juga trainer dalam kegiatan Pelatihan Keamanan Pangan.
Lanjut Nora, dalam melakukan pengawasan keamanan pangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) menerapkan sistem tiga pilar, yakni: pertama pemerintah akan melakukan pengawasan sebelum dan setelah produk beredar, kedua Masyarakat harus cerdas dalam memilih produk pangan yang akan dikonsumsi konsumen dan yang terakhir industri harus menjamin mutu, manfaat dan khasiat pangan yang dihasilkan.
“Jika keamanan produk yang dihasilkan tidak memiliki standar akan berimbas pada persaingan pasar,” katanya.
Sementara itu Direktur JAPESDA Nurain Lapolo menjelaskan, kegiatan pelatihan keamanan pangan bertujuan untuk memberikan pembinaan dan pengawasan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dikelola langsung oleh Nelayan Uwedikan dan Lambangan.
“Kelompok nelayan akan dibekali manajemen usaha, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, peningkatan kapasitas produksi, keamanan dan kualitas produk yang dihasilkan hingga pemasaran produk,” uajar Ain.
Ia juga menuturkan bahwa Desa Uwedikan dan Lambangan memiliki potensi perikanan yang cukup baik, sehingga memungkinkan untuk pengembangan usaha bagi ibu-ibu rumah tangga.
“Hasil perikanan kelautan yang sangat strategis di Desa Uwedikan dan Lambangan serta potensi risiko produknya, maka perlu diselaraskan dengan pertumbuhan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) sekaligus meningkatkan keamanan dan mutu produknya,” katanya.
Kegiatan yang diselenggarakan JAPESDA disambut antusias oleh kelompok nelayan, terutama kelompok nelayan ibu-ibu. Salah satu anggota kelompok Kompak, Nurija Ap mengatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu dirinya untuk lebih memaksimalkan produk yang diolah oleh kelompoknya.
“Jadi ini cukup membantu saya. Kami dapat pengetahuan baru bagaimana mengelola produk yang baik,” kata Nurija.
Ia berharap melalui kegiatan keamanan pangan, usaha yang ia lakukan dapat lebih baik lagi. Nurija juga berharap kelompok usaha yang ia sedang jalankan mendapat support dari pemerintah Kabupaten Banggai.