Japesda- Pohon aren adalah salah satu komoditi terbanyak di Desa Ilomata, Bolango Ulu, Bone Bolango. Oleh petani, biasanya aren hanya diambil niranya dan diolah menjadi gula merah. Untuk memaksimalkan pengolahan potensi yang ada di desa, Japesda memberikan pemahaman mengenai beragam olahan produk yang juga berasal dari bahan yang sama untuk dikembangkan lagi dengan harapan menjadi salah satu alternatif tambahan penghasilan warga.
Salah satu potensi desa yang dikembangkan di Desa Ilomata adalah buah kelapa. Buah kelapa ini biasanya hanya dibiarkan begitu saja. Oleh kelompok, hal ini menjadi peluang baru untuk produksi minyak kelapa kampung premium. Selain minyak kelapa kampung, ada juga produksi permen soba, kacang halua, dan gula aren cair yang diolah dari nira aren. Potensi-potensi ini digali melalui sebuah studi potensi desa yang ditindaklanjuti dengan pembuatan rencana bisnis agar bisa dipasarkan secara luas, kemudian dikembangkan lebih lanjut dengan pelatihan pengolahan produk olahan kelapa, nira dan turunannya.
Pelatihan ini dilaksanakan selama dua hari (Kamis–Jumat, 1–2 Agustus 2024) di Desa Ilomata, Bolango Ulu, Bone Bolango. Menurut Rahman Supu selaku ketua kelompok PUMK CTI, dalam pelatihan kali ini anggota kelompok dan para ibu-ibu di Desa Ilomata merasa sangat senang dan juga antusias dalam mengikuti pelatihan yang diberikan.
“Anggota kelompok sangat antusias mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan. Mereka memperhatikan dengan baik apa-apa saja yang diberikan oleh pemateri dan dipraktekkan langsung pada proses produksi,” ujar Rahman.
Tidak hanya itu, menurut Rahman, dengan adanya kegiatan produksi olahan rumah tangga ini, dapat membantu anggota kelompok dalam hal perekonomian, karena produksi ini secara tidak langsung menjadi mata pencaharian baru untuk kelompok.
“Saya berharap ke depannya proses produksi berjalan dengan baik dan lancar supaya hal ini akan menjadi lebih berkembang lagi.”
Zainudin, selaku fasilitator di Desa Ilomata, mengaku akan melakukan pengawalan dan pengecekan secara langsung mengenai perkembangan produksi yang ada di desa, tak hanya itu Zain juga mengaku akan terlibat aktif bersama anggota kelompok dalam proses produksi.
“Saya akan ikut serta dalam proses produksi, serta melakukan pengecekan dan monitoring terhadap kelompok usaha ini, dengan harapan hal ini akan terus berlanjut.”
Hasil produksi saat ini masih dipasarkan di wilayah sekitaran desa dan juga desa tetangga, serta melalui media sosial. Ke depan kelompok PUMK CTI akan difasilitasi pelatihan tentang pengemasan dan pelabelan serta perizinan usaha agar produk bisa dipasarkan secara meluas. Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini, diharapkan potensi desa bisa menghasilkan lebih banyak cuan lestari bagi masyarakat Ilomata. **