Japesda

Pameran Bahari Promosikan Produk Hasil Kelautan Desa Lambangan dan Uwedikan

Tampak pengunjung begitu antusias melihat-lihat produk yang dibuat dari hasil laut oleh Kelompok Ingin Maju Desa Lambangan dan Kelompok Usaha Konservasi (Kompak) Desa Uwedikan. Foto: Dokumentasi JAPESDA

Japesda- Pelbagai produk olahan perikanan dan kelautan dipamerkan pada Pameran Bahari yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Teluk Lalong, Luwuk, Kabupaten Banggai. Produk yang ditampilkan pada kegiatan itu merupakan produk yang dihasilkan oleh kelompok nelayan kecil yang ada di Desa Lambangan dan Uwedikan.

Kegiatan yang mengusung tema “Laut Terjaga Nelayan Sejahtera” itu tidak hanya memamerkan produk hasil laut, namun juga memamerkan produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan produk kerajinan dari komunitas-komunitas yang ada di Luwuk.

Pameran bahari merupakan rangkaian kegiatan lokakarya dan pelatihan keamanan pangan yang diselenggarakan Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA), Burung Indonesia (BI), Critical Ecosystem Partnership Fund (CEPF) dari tanggal 28-29 September 2022, yang didukung oleh Pemerintah Kab. Banggai, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk dan DST Production. 

Direktur JAPESDA Nurain Lapolo menuturkan, pameran bahari menjadi kesempatan yang baik untuk mempromosikan produk olahan kelautan yang dihasilkan oleh kelompok nelayan Desa Lambangan dan Uwedikan.

“Kami bertujuan untuk memamerkan produk-produk dari olahan hasil perikanan dan kelautan dari desa binaan kami yaitu Desa Uwedikan dan Desa Lambangan,” kata Ain, Kamis (29/09/22).

Ain juga mengatakan, lewat pameran bahari diharapkan mampu untuk mendongkrak perekonomian produk-produk kelautan yang dihasilkan nelayan lokal. 

Menurutnya upaya meningkatkan perekonomian nelayan tidak cukup sampai di kegiatan pameran. Kegiatan ini hanya sebagian kecil usaha pengenalan dan promosi, sehingga butuh tindakan yang lebih lanjut.

“Kami juga berharap ini menjadi ajang ber-silaturahmi dan membangun jejaring untuk terus mendukung produk-produk atau olahan dari hasil laut,” katanya

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kab. Banggai Rusdi Rahmat sangat mengapresiasi apa yang dilakukan JAPESDA di daerahnya. Ia berharap apa yang telah dilakukan JAPESDA di desa dampingan dapat lebih dikembangkan lagi.

“Produk yang dihasilkan ini harus bisa memiliki sertifikasi untuk bisa kita kembangkan dalam rangka pemasaranya. Harus dibuat (izin) BPOM-nya, kemudian legalitas usaha PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)-nya harus dibuat. Supaya produk ini benar-benar bisa dipasarkan,” urai Rusdi pada saat membuka kegiatan pameran bahari.

Rusdi berharap produk yang dihasilkan nelayan Uwedikan dan Lambangan tidak hanya dilakukan saat pendampingan JAPESDA, tapi terus berlanjut dan lebih berkembang. Ia juga berharap perangkat daerah Kab. Banggai dapat memberikan dukungan terhadap kelompok nelayan di kedua desa tersebut.

“Sudah ada modelnya, sudah ada wujudnya tinggal bagaimana OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang ada untuk bisa memperkuat ini. Supaya bisa berlanjut,” kata Kepala Dinas yang baru menjabat itu.

Anggota Kelompok Ingin Maju Desa Lambangan, Rosdyana Hadjad sangat antusias dengan kegiatan pameran bahari. Pasalnya pada kegiatan itu produk olahan hasil laut kelompoknya mendapat respon positif Dinas Kelautan dan Perikanan.

“Tadi saya didatangi orang dari kelautan, katanya ingin berkunjung ke Lambangan,” kata Rosdyana saat menjaga stand pameran produk olahan kelautan Desa Lambangan.

Ia menuturkan bahwa, ia dijanjikan akan diberikan bantuan peralatan produksi pembuatan bakso ikan dan sambal ikan. Tentunya janji itu disambut baik dan diharapkan oleh Rosdyana terutama bagi anggota Kelompok Ingin Maju.

Hal serupa diungkapkan oleh Ramla Muhida yang merupakan anggota Kelompok Usaha Konservasi (Kompak) Desa Uwedikan. Ia berharap apa yang dijanjikan oleh pemerintah dapat terealisasi, tentu dukungan pemerintah sangat membantu meningkatkan hasil produk yang mereka hasilkan.

“Semoga betul yang dikatakan tadi. Di kelompok itu kami cuma membuat produk sedikit, karena keterbatasan alat.” Tutup Ramla.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *