
GORONTALO – Puluhan anak muda dari berbagai komunitas kompak berbagi bibit pohon kepada warga Kota Gorontalo dalam kegiatan Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) yang difasilitasi Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA), Sabtu (25/10/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Gorontalo, Kelurahan Molosipat U, Kecamatan Sipatana, Gorontalo mengusung tema Green Action Day. Ini menjadi ajang kepedulian anak muda dalam merespon isu perubahan iklim dengan cara sederhana namun bermakna. AMJI 2025 merupakan bagian dari gerakan nasional yang dilaksanakan serentak di 1.275 titik di seluruh Indonesia termasuk Gorontalo.
Direktur Japesda, Nurain Palopo mengungkapkan dampak krisis iklim global sangat kompleks dan meluas. Mulai dari perubahan drastis cuaca, suhu global yang meningkat, serta dampak ekstrim seperti banjir, kekeringan, dan peningkatan permukaan air laut menjadi sudah seharusnya menjadi perhatian bersama.
“Fenomena krisis iklim tidak hanya mempengaruhi lingkungan alamiah, tetapi juga berdampak pada ekonomi, sosial. Pola cuaca yang tidak stabil mengancam pertanian, ketahan pangan serta menyebabkan bencana alam yang lebih sering dan parah,” kata Nurain setelah membuka kegiatan AMJI di lingkungan sekolah MAN 1 Gorontalo, Sabtu pagi (25/10/2025).
Nurain menuturkan bahwa kegiatan ini tak terbatas pada aksi pembagian bibit saja, melainkan juga ikut berkontribusi dalam merespon isu iklim. Sebanyak 340 bibit pohon disalurkan kepada masyarakat yang ada di lingkungan sekolah.
“Bibit yang kami bagikan diantaranya bibit pohon tabebuya, pohon ketapang, pohon mahoni, ada juga bibit buah durian, rambutan, alpukat, dan pala,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, ketua osis MAN 1 Kota Gorontalo, Rezila Quinsha mengungkapan keterlibatan puluhan siswa pada kegiatan ini memberikan pemahaman baru tentang pentingnya menjaga lingkungan, menanam pohon, mengelolah sampah dengan bijak.
Berbagai kegiatan di ikuti mulai dari penanaman pohon di dalam lingkungan sekolah, pembagian bibit kepada masyarakat dan pengguna jalan, diskusi interaktif tentang lingkungan, serta praktek pengolahan sampah plastik menjadi barang bernilai guna.
“Sosialisasi tentang isu lingkungan dari kakak-kakak tadi sangat menyenangkan, cocok untuk kami gen-z. Kita ngak cuman belajar teori, tetapi juga praktek. Lalu ada juga kegiatan seru lainya seperti membuat kolase dari koran bekas dan majalah, membuat ecoprint dari daun dan bahan alami, kami juga mengubah sampah plastik menjadi printilan yang estetik,” terang Rezila.
Menjaga iklim tidak harus dimulai dari hal besar. Dengan menanam pohon dan menumbuhkan kepedulian di hati siswa serta pemuda, langkah kecil itu bisa menjadi awal perubahan bagi bumi. Kegiatan AMJI Gorontalo tahun ini diselenggarakan oleh JAPESDA,dengan kolaborasi bersama InHides, WALHI Gorontalo, Natura Gorontalo, Sampul Belakang, 1000 Guru Gorontalo, MAN 1 Kota Gorontalo, Tanggidaa Grup.*


