Japesda– Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau WALHI adalah organisasi berbasis lingkungan hidup terbesar dan tertua di Indonesia. Tercatat WALHI telah terbentuk sejak tahun 1980 dan berkonsentrasi pada gerakan dan isu-isu lingkungan.
Untuk melopori kegiatan dan gerakan lingkungan, WALHI memperluas gerakan dengan menjalin kerjasama dengan organisai-organisasi lain di berbagai daerah dan membentuk simpul, salah satunya adalah Gorontalo. Setelah penantian yang cukup panjang, WALHI Gorontalo akhirnya dibentuk dan telah dilaksanakan Pendidikan Kepemimpinan WALHI atau PKW 1.
“Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya pengajuan pembukaan WALHI di Gorontalo telah disetujui. Walaupun saat ini baru berbentuk simpul,” ujar Rahman Dako, salah satu aktivis lingkungan dari Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA) yang turut memperjuangkan pembentukan WALHI di Gorontalo.
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, terhitung sejak Sabtu-Rabu, 4-8 Mei 2024 bertempat di Villa Pondok DPS, Desa Langge, Kec. Tapa, Kab. Bone Bolango, Gorontalo. Harapannya dengan adanya kegiatan PKW I ini akan menumbuhkan kader-kader WALHI yang mampu memperkuat Gerakan lingkungan dan iklim secara khusus di Gorontalo; Mampu meningkatkan kapasitas dan pengorganisasian isu lingkungan hidup bersama Masyarakat sipil; Mampu memperkuat konsolidasi bersama agar dapat mengadvokasi dan kampanye gerakan lingkungan hidup; Serta meningkatkan kemampuan dan kapasitas dalam menganalisis kondisi kongkrit di masyarakat.
PKW 1 diikuti oleh 11 organisasi lingkungan dan organisasi berbasis pecinta alam. Japesda menjadi salah satu organisasi lingkungan yang mengusung pembentukan tersebut dan mengirim dua orang delegasi, Renal Husa dan Erga Paputungan.
Menurut Erga, PKW 1 ini sangat sejalan dengan kerja-kerja Japesda sejauh ini, “kelas sangat menyenangkan, fun dan banyak diskusi. Menarik dan semua materi yang diberikan sangat sejalan dengan kerja-kerja Japesda mengingat WALHI adalah salah satu organisasi berbasis lingkungan terbesar dan tertua di Indonesia,” ujar Erga.**