Japesda

Padi Ladang, Angin Segar pertanian di Desa Ilomata

Japesda- Kamis, 2 Mei di Desa Ilomata, Kec. Bolango Ulu, Kab. Bone Bolango, Gorontalo. Wajah Sahara Abas berserta anggota kelompok petani Desa Ilomata tampak berseri ketika sedang memanen tanaman padi ladang di lahan miliknya. Tak ayal, rasa senang ini datang dari keberhasilan penanaman padi ladang di lahan percontohan milik Sahara, “sebelumnya kami pernah mencoba menanam dan tidak berhasil,” ucap Sahara.

Tahun 2009  adalah saat terakhir petani Ilomata menanam padi ladang, sebelum mereka menyerah dan mulai fokus untuk menanam Jagung. Pada tahun 2015, pemerintah daerah memberikan petani Desa Ilomata bibit padi ladang untuk ditanami, namun tidak berhasil karena bibit ini tidak tumbuh dan gagal panen. Semenjak saat itu, petani di Desa Ilomata tidak lagi menanan Padi ladang dan fokus menanam Jagung di lahan pertanian mereka.

Akhir tahun 2023, Rahman Supu selaku ketua kelompok Pelayanan Usaha Masyarakat Konservasi (PUMK) Cahaya Terang Ilomata, mengunjungi kelompok PUMK dampingan Yayasan Planet Insonesia (YPI) di Pontianak, Kalimantan. Kunjungan ini menghasilkan oleh-oleh berupa bibit padi ladang Beras Pulo sebanyak 2 liter. Sesuai kesepakatan anggota kelompok, hadiah perjalanan ini kemudian ditanam dan dijaga bersama sejak Desember 2023.

Petani Ilomata sedang memasukkan padi ladang hasil panen ke dalam karung, Kamis (2/5). Foto: Zainudin

Kamis (2/5) pagi, warga berbondong-bondong saling membantu memanen padi ladang tersebut, tidak besar, padi ladang ini di tanami di lahan miring berukuran 20×20 m2, namun anggota kelompok bersama warga tetap antusias ikut serta memanen karena telah lama sejak terakhir kali mereka memanen padi ladang bersama. Terhitung hasil panen padi ladang didapatkan sebanyak 10 liter beras dari 2 liter bibit yang ditanam di lahan ukuran 20×20 m2.

Proses panen ini menjadi nostalgia dan juga angin segar untuk petani di Desa Ilomata, karena telah lama lahan warga tidak ditanami padi ladang. Hal ini juga jadi salah satu hal yang disyukuri oleh Rahman Mooduto, menurutnya ini adalah pertanda yang baik untuk kembali mengembangkan padi ladang di desa mereka,

“dulu sebelum ada jagung, kami menanam padi sehingga dulu tidak perlu lagi membeli beras di pasar. Tapi sekarang kami sering membeli beras,” ucap Rahman.

Tak hanya Rahman, warga setempat pun mengiyakan hal tersebut, mereka merasa menanam padi lebih baik daripada menanam jagung. Menginisiasi hal ini, Sahara telah menyiapkan 60 liter bibit padi ladang dan akan dibagikan kepada teman-teman anggota kelompok.

“Sebagaimana kesepakatan anggota kelompok dan pertimbangan kalender panggoba sesuai keyakinan masyarakat desa, bibit padi ladang ini akan ditanami pada bulan Oktober,” Ujar Zainudin selaku penanggung jawab lapangan Japesda di Desa Ilomata. **

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *