Kegiatan penguatan kapasitas anggota Pos Upaya Kesehatan Nelayan (UKK) di Desa Uwedikan oleh Japesda, Dinas Kesehatan Kab. Banggai dan Puskesmas Kecamatan Hunduhon.
Japesda – Pekerjaan nelayan konvensional yang hanya mengandalkan peralatan seadanya, seringkali menjadi penyebab nelayan alami gangguan kesehatan bahkan kecelakaan kerja. Itu terjadi akibat penggunaan alat bantu yang tidak aman. Seperti penggunaan kompresor sebagai alat bantu pernapasan, alih-alih mempermudah pekerjaan malah menjadi ancaman kesehatan bagi nelayan, bahkan berujung pada kematian.
Meski beresiko tinggi, praktik nelayan yang tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja itu pun masih saja dilakukan. Padahal sudah banyak kasus kecelakaan kerja-kerja akibat alat bantu yang tidak aman.
Demi meminimalisir kecelakaan kerja dan meningkatkan Kesehatan bagi para nelayan, Japesda Gorontalo bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banggai dan Puskesmas Kecamatan Hunduhon membuat pelatihan dan penguatan bagi anggota Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) di Desa Uwedikan.
Selain penggunaan alat yang tidak aman, pola hidup masyarakat yang buruk, turut menyumbang dampak penyakit bagi nelayan. Kemudian masalah sanitasi yang tidak tertata dengan baik. Masalah klasik seperti ini seringkali menjadi ancaman, apalagi bagi warga di daerah yang kurang terjamah dengan literasi ramah lingkungan. Hal ini seperti diuraikan oleh anggota Japesda Indira yang sudah berkegiatan sejak 2017 hingga kini.
“Kami dari Japesda sudah masuk ke desa dari tahun 2017 dengan program hutan mangrove, dan pada tahun 2020 kami masuk dengan program pengelolaan perikanan gurita,” kata Indira pada pelatihan Penguatan anggota Pos UKK Jumat, 3 Juni 2022.
Tak sekedar berkegiatan pengelolaan perikanan khususnya gurita, Japesda juga melakukan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan isu lingkungan. Kegiatan pelatihan Pos UKK dianggap mendukung nelayan gurita setempat untuk memperhatikan kesehatan bagi nelayan. Dampaknya nelayan lebih produktif dalam melakukan pekerjaanya.
Indira juga menuturkan minimnya pelayanan kesehatan di Desa Uwedikan turut menjadi sebab warga terserang penyakit. Ia menganggap bahwa akses pelayanan Kesehatan di desa tersebut menjadi sangat penting, sehingga Pos UKK menjadi solusi kesehatan dan mengantisipasi penularan penyakit yang disebabkan buruknya pola hidup bersih masyarakat.
“Kami juga melakukan survei, di Dusun Bilalang, banyak anak-anak kecil yang kurang mendapatkan pelayanan kesehatan, dalam hal ini pemeriksaan Kesehatan untuk anak balita. Harapan masyarakat yang ada didusun Bilalang mereka mendapatkan pelayanan Kesehatan yang baik.”
Indira menambahkan bahwa di Desa Uwedikan seringkali kekurangan stok obat-obatan “Kami juga seharusnya minggu ini melaksanaan kegiatan pemeriksaan Kesehatan di desa, tapi karena kendala stok obat yang kurang di puskesmas makanya belum kami laksanakan dan digantikan kegiatan pelatihan kader Pos UKK.”
Senada dengan Indira, Betyanti Djaelani selaku pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai mengatakan bahwa keberadaan Pos UKK sangat penting. Menurutnya Dinas Kesehatan maupun Puskesmas akan lebih mudah memberikan pemantauan dan pelayanan terhadap nelayan maupun masyarakat.
“Resiko kecelakaan kerja (nelayan) itu sangat tinggi, makanya perlu (pos) pembantu seperti Pos UKK dalam melayani akses Kesehatan tadi. Pos UKK bukan seperti puskesmas, tapi bersifat promotif.”
Ia juga mengatakan Pos UKK yang dianggotai oleh swadaya masyarakat yang menjadi tempat saling berbagi pengetahuan tentang kesehatan dan keamanan kerja para nelayan. Sehingga nelayan pun dapat lebih siap siaga dalam menjalankan pekerjaan melaut.
“Resiko akibat terkena kecelakaan kerja itu sangat tinggi, makanya perlu pembantu seperti Pos UKK dalam melayani akses Kesehatan tadi,” kata Beti.
Di kegiatan yang sama, Kepala Desa Uwedikan, Lopulo mendukung kegiatan tersebut. Ia mengatakan masyarakat Uwedikan perlahan-lahan harus meninggalkan pola hidup yang kurang baik. Pendampingan yang dilakukan Japesda pun menjadi nilai positif bagi warga Desa.
“Kami juga sering menemui ada yang masih buang air di laut, saya sering pantau, tapi perlahan-lahan kita harus bergeser dari perilaku tidak baik seperti itu,” ujar Kades Uwedikan.
Sementara itu Kepala Puskesmas (Kapus) Uwedikan, Martina Lumenteri berharap melalui penguatan anggota Pos UKK memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya nelayan Desa Uwedikan.