Japesda- Untuk tiga bulan kedepan, nelayan gurita Desa Uwedikan, Kecamatan Luwuk Timur, Banggai, Sulawesi Tengah melakukan puasa tangkap gurita di laut. Hal ini disepakati berdasarkan rapat bersama Kelompok Pengelola Usaha Konservasi (KomPAK) dan stakeholder mengenai pembahasan penutupan sementara wilayah tangkap gurita. Area tangkap ini ditutup sejak tanggal 1 September 2024 dan akan dibuka di bulan ketiga yaitu 1 Desember 2024. Luas area yang ditutup sebesar 113 ha dan ditandai dengan 5 titik lokasi yaitu titik Tanjung Balean, Balean Dalam, Putean, Marabakun dan Pulau Panjang.
Selama periode tiga bulan periode penutupan area tangkap, nelayan sepakat untuk tidak menangkap gurita di area penutupan, namun untuk tangkapan lain seperti ikan masih bisa dilakukan. Menurut Indhira Faramita Moha selaku fasilitator desa, hal ini menjadi salah satu bentuk tabungan bagi nelayan di Desa Uwedikan.
“Dengan dilakukannya penutupan ini, nelayan secara tidak langsung menabung untuk tangkapan gurita yang lebih besar,” ujar Indira.
Dalam penutupan area tangkap, para anggota kelompok sepakat untuk melakukan pengawasan secara bergantian untuk menjaga area penutupan dari nelayan yang tidak mengetahui informasi mengenai penutupan area tangkap tersebut.
Pengawasan oleh anggota kelompok dilakukan dengan cara patroli dari jam 07.00 pagi hingga siang jam 14.00 di area sekitaran kawasan yang ditutup. Ketika malam hari, para anggota juga sepakat bergantian untuk menjaga lokasi ketika mereka pergi memasang pukat.
Anwar Pinios selaku sekretaris kelompok mengaku ini adalah kali ketiga kelompok nelayan mereka sepakat berpuasa menangkap gurita dan menutup area tertentu dengan harapan kesabaran mereka akan membuahkan keberhasilan seperti bobot gurita yang bertambah.
“Harapan kami (nelayan) dengan adanya penutupan ini akan memberikan perubahan yang baik, tentunya dari segi bobot gurita, jumlah gurita dan harga juga akan ikutan naik seperti sebelum-sebelumnya.”
