
UWEDIKAN- Gurita memiliki siklus hidup yang singkat, terhitung 15 sampai 18 bulan saja. Proses pertumbuhan gurita tentu saja memerlukan waktu yang bertahap, seperti mulai dari telur, larva, remaja hingga dewasa.
Tak jarang dalam proses ini, gurita akan jadi mangsa empuk predator alaminya di laut, belum lagi penangkapan gurita remaja yang kerap dilakukan oleh nelayan. Hal ini akan berdampak luas pada mengurangnya populasi gurita. Belum lagi, pengambilan gurita dengan ukuran kecil, hanya akan berakhir dengan harga gurita yang relatif di bawah.
Para nelayan di Desa Uwedikan menyadari hal ini, didampingi oleh fasilitator desa dari Japesda, masyarakat mulai membangun kesadaran dengan melakukan penutupan sementara di beberapa tempat yang telah ditentukan bersama-sama.
Aktivitas penutupan ini oleh nelayan desa disebut juga sebagai proses menabung di lautan. Menabung di lautan atau penutupan sementara, adalah salah satu proses konservasi kawasan, dengan tujuan memberikan jeda waktu bagi biota laut, untuk memulihkan dirinya secara perlahan.
Pemilihan tempat untuk ditutup, sebelumnya ditentukan dalam proses pemetaan dan diskusi kelompok. Setelah melewati diskusi dan pertimbangan bersama oleh anggota kelompok, ditetapkan lokasi penutupan keempat akan dilakukan di perairan Bilalang dengan luas 96 Hektar.
Perairan Bilalang, dipilih berdasarkan pertimbangan potensi yang akan dihasilkan jika diberikan jeda selama tiga bulan. Ini adalah kali pertama perairan Bilalang dipilih menjadi lokasi penutupan, setelah sebelumnya tiga kali penutupan selalu dilakukan di kawasan Balean.

Penutupan area Bilalang ini kemudian diumumkan ke desa tetangga yang berseberangan dengan Desa Uwedikan, mengingat perairan Bilalang berdekatan dengan dua desa lain, yaitu: Desa Kayutanyo dan Desa Hunduhon. Kamis, 24 April 2025, setelah melewati berbagai prosedur administrasi, penutupan kemudian dilakukan, nelayan desa dan stekholder berbondong-bondong ke titik yang telah disepakati. Mereka memasang tanda larangan dan sosialisasi untuk berpuasa selama tiga bulan dari aktivitas penangkapan gurita di area tersebut.
“Kegiatan menabung ini sudah saya rasakan manfaatnya, tangkapan saya meningkat, apalagi saat itu didukung dengan kenaikan harga gurita,” ujar Heski Muangi, seorang nelayan gurita dari Dusun Bilalang.
Heski adalah salah satu nelayan yang bersemangat dalam melakukan penutupan ini, karena sejak dilakukannya penutupan pertama di tahun 2021, Heski merasakan dampak yang positif dari kesabaran menunggu selamat tiga bulan.
Berbeda dengan Heski yang sudah empat kali mengambil bagian dalam proses penutupan sementara area tangkap, Adi Samana selaku Kepala Dusun II mengaku antusias dalam prosesi ini, walaupun ini kali pertama Adi ikut serta dalam kegiatan penutupan sementara area tangkap gurita.
“Meskipun ini kali pertama saya ikut andil dalam penutupan, tapi sebelumnya saya telah mendengar bahwa kegiatan ini telah meningkatkan tangkapan nelayan dan memberikan imbas yang baik terhadap perekonomian nelayan gurita,” ucapnya.
Adi pun menghimbau nelayan lain ketat dalam patrol dan pengawasan yang akan dilakukan setelah penutupan berlangsung, “jika perlu jangan melakukan aktivitas apapun di lokasi selama tiga bulan kedepan.” **